Sabar atau Sadar?

Sebenarnya ini bukanlah sebuah puisi. Ini hanyalah kumpulan kata yang kurangkai menjadi sebuah curahan hati. Sejujurnya, aku benar-benar tak mengerti. Entah aku yang gagal memahamimu, atau aku yang tak sadar akan posisiku. Padahal bumi semakin panas. Hanya sikapmu saja yang semakin membeku. Kau yang kusayang, kurasa jauh dan menghilang.
Aku tak tahu. Entah kau sedang mengajariku tentang sebuah penantian atau kau menyuruhku mundur perlahan. Aku bertanya pada hatiku, apa arti senyum dan tatapmu kala itu? Bagiku terlihat tulus. Sama sekali bukan modus. Namun kenyataan menamparku begitu keras. Kaupun menghilang. Bayangmupun menyatu dalam kelam. Aku tak mampu menggapaimu. Kau terlampau jauh. Sedang aku masih saja terjatuh. 
Ingin kumenentang suara kecil dihatiku, "Dia masih disana. Dengan senyum dan tatapan yang sama", ujarnya. Lagi-lagi aku percaya. Aku percaya cinta yang ada dalam hatimu. Ia masih untukku. Entah harus sampai kapan aku harus menunggu. Semoga rasaku tidak hilang saat kau kembali datang :') 

Share:

0 Comments:

Posting Komentar