Luka Liku Seorang Pengusaha

Haloo gaes...

Kembali lagi dengan saya disini. kali ini saya akan membahas tentang "Luka Liku Seorang Pengusaha". Lho, min, tulisannya salah. Yang benar itu Lika Liku bukan Luka Liku. Jadi gini ya, sobat. Kenapa mimin tulis judulnya Luka Liku.. karna menjadi seorang pengusaha itu banyak lukanya. Luka yang mimin maksud disini adalah perjuangan seorang pengusaha dalam membangun usahanya. Okay, sobat.. dari pada kebanyakan intro mending langsung aja ya >.< ..
Mimin mau berbagi cerita tentang kuliah tamu kemarin nih..  Jadi gini waktu mimin ikut kuliah tamu tentang kewirausahaan kemarin ada empat narasumber (Pengusaha) yang keren-keren nih sobat. for Your Information, mereka semua adalah alumni dari Program Studi Agribisnis Universitas Trunojoyo Madura. Wah... keren bukan? Mau tau siapa aja?? Langsung disimak yuk....

Yang pertama ada Mbak Retno. Beliau merupakan pengusaha dibidang kuliner lho sobat. Siapa sih yang tidak tau tentang Coklat Klasik? Coklat Klasik ini adalah salah satu usaha dari Mbak Retno ini. Hingga sekarang sudah ada 6 otlet Coklat Klasik ini. Wow.... hebat bukan???? Tidak hanya itu sobat! Masih banyak lagi usaha yang digeluti oleh Mbak berparas cantik ini, salah satunya adalah bisnis aksesoris. Buat kalian yang suka aksesoris, gantungan kunci yang lucu-lucu gitu, bisa pesan ke Mbak Retno ini ya... Jangan tanya harga. Dijamin mumer kok :) Tapi tidak murahan lho ya... asli keren banget aksesoris dari Mbak Retno ini :)

Yang kedua ada Mbak Yulia. Kalau tanya tentang luka liku seorang pengusaha Mbak Yulia ini lho jagonya :D. Kok bisa? Karna hampir semua macam bisnis yang ada, 'pernah' Beliau coba lho, Sobat. Lalu, bisnis apa yang Beliau lakoni sekarang? Bisnis ini dilakoni oleh Mbak Yulia dan suaminya, dan hampir tidak pernah terpikir oleh mimin lho Sobat >.< yaitu bisnis pakan burung Lovebird. Itu lho burung lucu dengan berbagai warna yang menarik itu. Bisnis ini bermula karna pakan burung ini yang harus import dari luar dengan harga yang sangat tinggi, ada juga pakan burung lokal namun memiliki kualitas yang kurang baik tetapi harganya tidak jauh dari harga pakan burung import. Akhirnya Mbak Yulia berfikir untuk menjual pakan burung berkualitas import dengan harga yang cukup murah. Terciptalah produknya sendiri dengan merk dagang "EXOTIC". Namun produk ini susah untuk diterima di masyarakat. Beliau pernah 7 kali ditolak oleh toko!! (Waw... 7 gaes! Kalau mimin sih tak setahan banting itu :v) Namun, Mbak Yulia dan suami tidak menyerah. Beliau menawarkan pakan burung Lovebird dengan kemasan rentengan. Namun, kurang mendapat respon yang baik oleh toko penjual pakan burung. Hingga ketujuh kalinya, Mbak Yulia berhasil mendapatkan hati si penjual toko. Dan ternyataa... pakan burung "EXOTIC" ini disambut baik oleh pasar. Semakin lama, semakin banyak yang berminat untuk membeli pakan burung merk "EXOTIC" ini. 

Yang ketiga ada Mas Sofyan. Mas Sofyan ini terlahir dikeluarga yang bisa dibilang anggota PNS. Bahkan Mas Sofyan disiapkan untuk menjadi penerus ayahnya yang notabenenya memiliki pangkat yang tinggi disuatu perusahaan ternama di Indonesia. Namun, Mas Sofyan memilih mencari jalannya sendiri. Beliau memilih untuk membuka toko kecil yang Beliau jaga sendiri. Banyak cercaan yang Beliau dapat, mulai dari tetangga, saingan bisnis maupun dari keluarganya sendiri. Akan tetapi, Beliau tetap bersikukuh dengan jalan yang Beliau pilih. Perjuangannya pun membuahkan hasil yang memuaskan. Hingga saat ini toko yang Beliau buka sudah diperluas dan memilliki 3 karyawan tetap. Jika kalian penasaran, toko seperti apa sih yang digeluti oleh Mas Sofyan ini? Toko ini menjual berbagai keperluan sehari-hari. Bisa dibilang mirip seperti Indoma**t dan Alfam**t gitu lho, Sobat. Dengan kesuksesannya, Beliau tidak menikmati sendiri hasil kerja kerasnya. Beliau dengan senang hati membantu orang-orang sekitarnya. Mulia sekali kan Sobat?

Nah, yang terakhir ada Mbak Mega. Tidak seperti teman-temannya, Mbak Mega ini merupakan pengusaha dibidang kuliner. Pada awalnya, Beliau menjual donat homemade ala Mok*o atau JC*. Seiring berjalannya waktu, donat Beliau mulai digandrungi masyarakat. Akan tetapi, dimana ada gula disitu pasti ada semut, sama halnya seperti dimana ada usaha yang sukses disitu ada pesaing. Adanya pesaing yang semakin banyak ini membuat usaha Beliau mengalami penurunan omset. Sehingga, Beliau memutar otak agar adanya pesaing tidak mempengaruhi omset yang Beliau dapat. Akhirnya, Mbak Mega memutuskan untuk membuka toko bahan makanan. Hal ini cukup membantu perputaran ekonomi Beliau. Sehingga, para pesaing bisnis donatnya juga membeli bahan-bahan kuenya ke tokko Beliau. Tidak hanya bisnis toko kue, Beliau juga menjual pizza homemade yang pada awalnya hanya ingin membuatkan pizza untuk anak-anaknya. Kebetulan yang menguntungkan, ternyata respon dari masyarakat sangat baik. Rasa pizza buatan Mbak Mega ini tidak kalah dengan pizza-pizza yang dibuat oleh perusahaan besar lainnya. Hingga saat ini ratusan loyang pizza yang dibuat oleh Mbak Mega ini.

Nah.... Bagaimana sobat? Asik bukan ceritanya? Dari beberapa pengalaman diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa menjadi seorang pengusaha itu tidaklah mudah. Namun, Luka yang dirasakan akan sebanding dengan hasil yang diperoleh. Pantang menyerah dan 'berani beda' adalah kunci sukses seorang pengusaha. 
sekian dan sampai jumpa dipostingan Saya berikutnya ya...
dan jangan lupa untuk membaca postingan saya yang berjudul "Beras Hitam" ya.... Karna distu saya akan berbagi pengalaman suka duka saya dalam menjual Beras Hitam...
See Yaa.......
Share:

0 Comments:

Posting Komentar