Budaya dapat Memengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen

FAKTOR KEBUDAYAAN DALAM PERILAKU KONSUMEN

1. Pengertian Budaya

Budaya merupakan suatu kepercayaan, nilai-nilai dan kebiasaan yang dipelajari seseorang, yang dapat mengarahkan seseorang tersebut dalam menggunakan suatu barang atau jasa. Kepercayaan, nilai-nilai dan kebiasaan itu dapat muncul bila seseorang melakukan interaksi, hubungan dan saling mempengaruhi dalam berperilaku.
Unsur-unsur budaya antara lain :
A. Nilai (Value)
Nilai adalah kepercayaan yang dianut atau segala sesuatu yang dianggap penting oleh seseorang atau suatu masyarakat. Kepercayaan bersama atau norma kelompok yang telah diserap oleh individu. 
B. Norma (Norm)

Norma adalah kepercayaan yang dianut dengan consensus dari suatu kelompok sehubungan dengan kaedah perilaku untuk anggota individual. Norma akan mengarahkan seseorang tentang perilaku yang diterima dan yang tidak diterima. Norma adalah aturan masyarakat tentang sikap baik dan buruk, tindakan yang boleh dan tidak boleh 
C. Mitos
Mitos menggambarkan cerita atau kepercayaan yang mengandung nilai dan idealisme bagi suatu masyarakat. Mitos sering kali sulit dibuktikan kebenarannya. 
D. Simbol
Simbol adalah segala sesuatu (benda, nama, warna, konsep) yang memiliki arti penting lainnya (makna budaya yang diinginkan) contoh : bendera warna kuning yang ditaruh di tepi jalan atau depan rumah, symbol bahwa ada warga yang meninggal. Simbol MACAN pada produk biskuit merek BISKUAT, memberikan inspirisi sebagai merek yang biskuit yang akan memberikan energi dan kekuatan kepada konsumen. 

Konsumen adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang hidup bersama dengan orang lain, berinteraksi dengan sesamanya. Orang-orang sekeliling inilah yang disebut sebagai lingkungan sosial konsumen. Konsumen saling berinteraksi satu sama yang lain, saling mempengaruhi dalam membentuk perilaku, kebiasaan, sikap, kepercayaan dan nilai-nilai yang dianggap penting. Salah satunya unsur lingkungan sosial adalah budaya. 

2. Pengaruh Budaya

Unsur-unsur budaya tersebut dapat mempengaruhi pengkonsumsian suatu produk dan jasa, sebagai salah satu contoh: pada saat panen raya, petani menggelar syukuran tanda keberhasilan dalam berproduksi, sehingga konsumsi terhdap beras, daging dan sayur-sayuran akan meningkat

3. Demografi dan Sub Budaya 

Budaya yang ada di dalam suatu masyarakat bisa dibagi lagi ke dalam beberapa bagian yang lebih kecil. Inilah yang disebut dengan subbudaya. Subbudaya bisa tumbuh dari adanya kelompok-kelompok di dalam suatu masyarakat. 
Pengelompokan masyarakat biasanya berdasarkan usia, jenis kelamin, lokasi tinggal, pekerjaan dan sebagainya. Suatu budaya akan terdiri dari beberapa kelompok kecil lainnya, yang dicirikan oleh adanya perbedaan perilaku antar kelompok kecil tersebut. Perbedaan kelompok tersebut berdasarkan karakteristik sosial, ekonomi dan demografi. Demografi akan menggambarkan karakteristik suatu penduduk. Di dalam varibel demografi tersebut, kita bisa mendapatkan Subbudaya yang berbeda, yaitu suku sunda, batak, padang, dsb

4. Kelas Sosial

Kelas sosial adalah pembagian masyarakat ke dalam kelaskelas yang berbeda atau strata yang berbeda. Perbedaan kelas atau strata akan menggambarkan perbedaan pendidikan, pendapatan, pemilikan harta benda, gaya hidup dan nilai-nilai yang dianut. Perbedaan-perbedaan tersebut akan mempengaruhi perilaku konsumsi seseorang atau keluarga. Konsumen kelas menengah dan kelas atas biasanya berbelanja di Sogo, sedangkan konsumen kelas bawah lebih banyak berbelanja di toko-toko yang berlokasi di pasar tradisional.
Kelas sosial merupakan pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hirarki status kelas sosial yang berbeda, sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah. Pendekatan sistematis untuk mengukur kelas sosial tercakup dalam berbagai kategori yang luas, berikut ini : 
a. Ukuran Subyektif (Kelas Bawah, MenengahBawah,Menengah-Atas,Atas) 
b. Ukuran Reputasi 
c. Ukuran Obyektif terdiri dari Variabel Demografis atau Sosioekonomis (Pekerjaan, Pendidikan, penghasilan, konsumsi, tabungan, hutang dan lain-lain)  

4. Faktor Penentu Kelas Sosial

4.1  Variabel Ekonomi 

a. Status pekerjaan yaitu  prestasi yang diraih oeh seseorang dalam pekerjaannya akan menentukan kelas sosial. Seorang dosen yang mendapat nobel akan memiliki kelas sosial yang lebih tinggi dibandingkan dengan dosen yang lain
b. Pendapatan yaitu pendapatan akan menentukan daya beli seseorang, yang selanjutya akan mempengaruhi pola konsumsinya. Semakin tinggi pendapatan seseorang, maka akan semakin tinggi pula kelas sosialnya
c. Harta benda yaitu Pendapatan yang tinggi biasanya diikuti oleh pemilikan harta benda yang banyak. Di pedesaan, pemilikan sawah, kebun dan ternak merupakan simbol dari kelas sosial atas. Di perkotaan, pemilikan rumah, kendaraan, perhiasan merupakan simbol dari kelas sosial atas.

4.2  Variabel Interaksi

a. Prestis individu yaitu Seseorang memiliki prestis pribadi apabila ia dihormati oleh orang lain dan orang-orang disekelilingnya.
b. Asosiasi yaitu Kelas sosial seseorang dapat diketahui dengan mengidentifikasi dengan siapa ia berkomunikasi dan bergaul dalam kehidupan sehari-hari.
c. Sosialisasi yaitu Sebuah proses dimana seseorang belajar berbagai keterampilan, membentuk sikap dan kebiasaan dalam menjalani kehidupan masyarakat.

4.3  Variabel Interaksi

a. Kekuasaan yaitu kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan memimpin orang lain
b. Kesadaran kelas yaitu kesadaran seseorang terhadap kelas sosial dimana ia berada. 
c. Mobilitas merupakan perubahan seseorang dari kelas sosial satu ke kelas sosial yang lain.

Referensi:
Dwiastuti Rini, dkk. 2012. Ilmu Perilaku Konsumen. Malang : Universitas Brawijaya Press (UB Press). 
Suharto. 2016. Pengaruh Budaya Terhadap Keputusan Pembelian Menggunakan Variabel Sosia Dan Pribadi Sebagai Mediasi Produk Air Minum Kemasan (Sudi Empiris Pada Pt. Gloz Di Lampung Timur). Derivatif Vol. 10 No. 1 Hal : 26 – 44.
Share:

0 Comments:

Posting Komentar